Kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehatan desa (prokes) adalah
tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan
masyarakat kader yang dinamis dengan pendidikan rata-rata tingkat desa teryata mampu
melaksanakan beberapa hal yang sederhana, akan tetapi berguna bagi masyarakat sekelompoknya meliputi:
a.
Pengobatan/ringan sederhana, pemberian
obat cacing pengobatan terhadap diare dan pemberian larutan gula garam,
obat-obatan sederhan dan lain-lain.
b.
Penimbangan dan penyuluhan gizi.
c.
Pemberantasan penyakit menular,
pencarian kasus, pelaporan vaksinasi, pemberian distribusi obat/alat
kontrasepsi KB penyuluhan dalam upaya menanamkan NKKBS.
d.
Penyediaan dan distribusi obat/alat
kontasepsi KB penyuluhan dalam upaya menamakan NKKBS.
e.
Penyuluhan kesehatan dan bimbingan upaya
keberhasilan lingkungan,
pembuatan jamban keluarga dan sarana air sederhana.
f.
Penyelenggaraan dana sehat dan pos
kesehatan desa dan lain-lain.
Dengan terbentuknya
kader kesehatan, pelayanan kesehatan yang selama ini dikerjakan oleh petugas
kesehatan saja dapat dibantu oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat bukan
hanya merupakan objek pembangunan, tetapi juga merupakan mitra pembangunan itu
sendiri. Selanjutnya dengan adanay kader, maka pesan-pesan yang disampaikan
dapat diterima dengan sempurna berkat adanya kader, jelaslah bahwa pembentukan
kader adalah perwujudan pembangunan dalam bidang kesehatan. Adapun macam-macam
kader kesehatan yaitu:
1. Kader Posyandu Balita
·
Kader
yang bertugas di pos pelayanan terpadu (posyandu) dengan kegiatan rutin setiap
bulannya melakukan pendaftaran, pencatatan, penimbangan bayi dan balita.
2. Kader Posyandu Lansia
·
Kader
yang bertugas di posyandu lanjut usia (lansia) dengan kegiatan rutin setiap
bulannya membantu petugas kesehatan saat pemeriksaan kesehatan pasien lansia.
3. Kader
Masalah Gizi
·
Kader
yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan pendataan, penimbangan
bayi dan balita yang mengalami gangguan gizi (malnutrisi).
4. Kader Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
·
Kader yang bertugas membantu
bidan puskesmas melakukan pendataan, pemeriksaan ibu hami dan anak-anak yang
mengalami gangguan kesehatan (penyakit).
5. Kader Keluarga Berencana (KB)
·
Kader
yang bertugas membantu petugas KB melakukan pendataan, pelaksanaan
pelayanan KB kepada pasangan usia subur di lingkungan tempat tinggalnya
6. Kader Juru Pengamatan Jentik (Jumantik)
·
Kader
yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan pendataan dan
pemeriksaan jentik nyamuk di rumah penduduk sekitar wilayah kerja puskesmas
7. Kader Upaya Kesehatan Kerja
(UKK)
·
Kader yang membantu petugas puskesmas
melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di lingkungan pos
tempat kerjanya
8. Kader Promosi Kesehatan (Promkes)
·
Kader
yang bertugas membantu petugas puskesmas melakukan penyuluhan kesehatan secara
perorangan maupun dalam kelompok masyarakat
9. Kader Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
·
Kader yang bertugas membantu petugas
puskesmas melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan anak-anak usia
sekolah pada pos pelayanan UKS.
Desa Mulyasari mempunyai 4 orang
kader kesehatan yang terdiri dari ibu-ibu yang kami rasa kurang mampu untuk
melakukan tugasnya sebagai kader kesehatan, dikarenakan tugasnya yang lebih
penting dan utama sebagai seorang ibu di rumah. Kader kesehatan ini memiliki
kemampuan yang sangat kurang untuk dianggap sebagai seorang kader yang membantu
peran puskesmas di masyarakat. Hal ini dikarenakan kader-kader kesehatan ini
kurang mendapat pelatihan dari puskesmas yang menjadikan mereka layak sebagai
kader.
Oleh karena itu, kami berusaha memberikan sedikit
pelatihan kepada kader-kader kesehatan ini sehingga mereka bias maksimal
membantu dalam pelaksanaan posyandu terutama dalam pembacaan kartu KMS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar